BAB MAF ULUN BIH
A. Pengertian Maf’ul Bih
المفعول به هو اسم منصوب يدل على شئٍ وقع عليه فعل الفاعل اثباتا او نافيا ولا تغير لاجله صورة الفعل
مفعول به
adalah isim manshub yang menunjukan suatu arti dimana perbuatan فاعل jatuh padanya, baik dalam posisi isbhat (positif) atupun nafi (negatif) dan bentuk فعل sama sekali tidak berubah.
Contoh:
(+) أكلتُ الرزَّ (saya telah makan nasi)
(-)ما أكلتُ الرزَّ (saya tidak makan nasi).
B. Fi’il Muta’adi dan Lazim
a) Fi’il Lazim
Yaitu fi’il yang maknanya tidak bisa sampai pada maf’ul bih kecuali dengan perantaraan huruf jar seperti: مَرَرْتُ بِزَيْدٍ atau fi’il yang tidak ada maf’ul bihnya yang bukan karena pembuangan seperti :قام زيد
Fi’il lazim dinamakan juga fi’il qoshir karena dicukupkan hanya dengan fail.
Fiil –fiil yang ditentukan kelazimannya.
11) Fi’il-fi’il yang menunjukkan arti watak. Seperti; نهم شرف كرم ظرف
22) Fi’il-fi’il yang mengikuti wazanاِفْعَلَلَّ .Seperti : اقشعرّ اطمعأنّ
33) Fi’il yang mengikuti wazanاِفْعَنلل .Seperti: اِقْعَنْسَسَ اخرنجم
44) Fi’il yang menunjukkan makna bersih atau kotor.Seperti :طهر نظف دنس وسخ
55) Fi’il yang menunjukkan makna sifat yang baru terjadi selain gerakan.Seperti: كسل مرض
66) Fi’il yang menjadi muthowa’ahnya fi’il yang mutaaddi pada satu maf’ul, seperti: مَدَّهُ فَامْتَدَّ
كسّرت الزجاج فتكسّ 7) Fiil yang menunjukan warna .Seperti : احمرّ احضرّ
Cara memuta’adikan fiil lazim
1. Dengan menambahkan hamzah qot’i di awalnya sehingga membentuk wazan أَفْعَلَ
خَرَجَ menjadi أَخْرَجَ
كرم menjadiأكرم
خَرَجَ menjadi أَخْرَجَ
كرم menjadiأكرم
2. Dengan menasdidkan ‘ain fi’ilnya menjadi فَعَّلَ (fa’ ‘ala)
Contoh :
عظمmenjadi عظّم , فرح menjadi فرّح
فرح menjadi فرّح
3. Dengan perantara huruf jer
Contoh :
ذَهَبَ اللهُ بِنُوْرِهِمْ
أعرض عن الرذيلة
b) Fiil muta’adi
Fi’il muta’adi yaitu: “Fi’il yang maknanya bisa sampai pada maf’ul bihnya tanpa perantaraan huruf jar”. Contoh: فتح طارق الاندلس
Fi’il
muta’adi juga dinamakan fi’il waqi’ karena pekerjaannya terjadi pada
maf’ul bih, juga dinamakan fi’il mujawiz, karena pekerjaannya melewati
dan sampai pada maf’ul bih.
· Tanda Fi’il Muta’adi yaitu:
1.Apabila bisa ditemukan dengan ha’ dlomir yang rujuk pada selain masdarnya fi’il .
Contoh: الباب غفلته
Sedangkan
Ha’ dlomir yang rujuk pada masdarnya fi’il tidak bisa dijadikan
tandanya fi’il muta’adi, karena dengan hal itu bisa ditemukan fi’il
muta’adi dan fiil lazim. Seperti:
yang bertemu fi’il lazim contoh: اَلْخُرُوْجُ خَرَجَهُ زَيْدٌ
yang bertemu fi’il muta’adi contoh: اَلضَّرْبُ ضَرَبَهُ زَيْدٌ
2.Bisa dicetak isim maf’ul yang tam seperti مقت فهو ممقوت.
Maksudnya tam yaitu tidak membutuhkan huruf Jar ketika dicetak menjadi
isim maf’ul . Jadi apabila dicetak isim maful akan membutuhkan huruf jar
,maka fiil itu dikategorikan lazim seperti :
غضبت على زيد فهو مغضوب عليه
· Keadaan Fi’il Muta’adi
Maf’ul bih akan menashobkan pada maf’ul bihnya apabila tidak menjadi naibul fa’il.
Contoh : تَدَبَّرْتُ الْكُتُبَ
Apabila dijadikan naibul fail maka dibaca rofa’,maka diucapkan: تدبرت الكُتُبُ
· Macam-macam fiil muta’adi dilihat dari maknanya
1. Muta’adi binafsih yaitu sampainya pekerjaan fail atas maf’ul bih secara langsung atau tanpa perantara huruf jar بريت القلم
2. Muta’adi bighoirih yaitu sampainya pekerjaan fail atas maf’ul bih dengan perantara huruf jar seperti: ذهب الله بنورهم
- Pembagian Fi’il Muta’adi dilihat dari banyaknya maf’ul bih
Fi’il muta’addi dibagi menjadi tiga, yaitu:
1) Fi’il yang muta’adinya pada satu maf’ul Seperti:كتب ,اخذ ,عفر ,ضَرَبَ
2) Fi’il yang muta’adi pada dua maf’ul bih
- Fi’il yang muta’adi pada dua maf’ul bih ada dua macam:
a. Fiil muta’adi yang maf’ul bihnya bukan berasal dari mubtadak dan khobar.
Seperti: اعطى, سأل ,منح ,منع ,كسا ,علّم
b. Fiil muta’adi yang maf’ul bihnya berasal dari mubtadak dan khobar.
Yaitu: أفعال القلوب dan أفعال التحويل
3) Fi’il yang muta’adi pada tiga maf’ul
Seperti:أرى, أنبأ, نبّأ, أخبر ,خبّر ,حدّث dan أعلم